Tuesday 15 January 2013
Sistem Reproduksi pada Manusia
Do you like this story?
Hai sobat masterzul kali ini saya akan share
tentang Sistem Reproduksi pada Manusia. Langsung aja untuk mempermudah memahami
materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini.
Peta Konsep
Sistem Reproduksi
pada Manusia
Organ Penyusun
Reproduksi
Fungsi Organ
Sistem Reproduksi
Penyakit yang Berhubungan
dengan Sistem Reproduksi
Setelah kalian memahami peta konsep di atas, perhatikan
kata-kata kunci berikut
yang merupakan kunci dan
cara memahami materi ini.
• Sistem reproduksi pada pria
• Sistem reproduksi pada wanita
• Oogenesis
• Penyakit pada sistem reproduksi
• Spermatogenesis
• Fertilisasi
dijelaskan
Reproduksi berarti “membuat kembali”, jadi “membuat reproduksi
pada
manusia berarti kemampuan manusia untuk memperoleh keturunan
(beranak), sehingga sistem reproduksi adalah organ-organ yang berhubungan
dengan masalah seksualitas.
Dalam bab ini kalian akan diajak untuk mendeskripsikan sistem
reproduksi dan penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi manusia.
Sistem Reproduksi pada
Manusia
Kata KunciIPA Terpadu IX 20
A. Pendahuluan
Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika
seseorang mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa akil balik. Pada seorang
pria
testisnya telah mampu menghasilkan sel kelamin jantan (sperma)
dan hormon testosteron. Hormon testosteron berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda
kelamin sekunder pada pria, di antaranya suara berubah menjadi lebih besar, tumbuhnya
rambut di tempat tertentu misalnya jambang, kumis, jenggot, dan dada tumbuh
menjadi
bidang, jakun membesar. Sedangkan seorang wanita ovariumnya
telah mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon wanita yaitu estrogen.
Hormon estrogen berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-
tanda kelamin sekunder pada wanita, yaitu kulit menjadi semakin
halus, suara menjadi lebih tinggi, tumbuhnya payudara dan pinggul membesar.
B. Organ-organ Penyusun Sistem
Reproduksi Manusia
Reproduksi manusia secara vivipar (melahirkan anak) dan
fertilisasinya secara internal (di dalam tubuh) oleh karena itu memiliki
alat-alat reproduksi yang mendukung fungsi tersebut, adapun alat-alat
tersebut antara lain:
1. Sistem Reproduksi Pria
Organ-organ yang menyusun sistem reproduksi pada pria terdiri
atas:
a. Testis (buah zakar)
Jumlah 1 pasang, terdapat dalam kantong pelindung yang disebut
skrotum dan terletak di luar dan di bawah rongga pelvis.
Testis berfungsi: menghasilkan hormon testosteron dan sel
kelamin
jantan (spermatozoa). Hormon testosteron berfungsi untuk
menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, di antaranya: tumbuhnya
kumis,
suara membesar, dada tumbuh bidang dan lain-lain.
b. Saluran reproduksi
Saluran reproduksi pada pria terdiri atas:
1) Epididimis, merupakan tempat pendewasaan (pematangan) dan
penyimpanan sperma. Epididimis berupa saluran yang berkelok-kelok
yang terdapat di dalam skrotum.
2) Vas deferens (saluran sperma), merupakan kelanjutan dari
saluran epididimis, berfungsi menyalurkan sperma ke uretra.
3) Uretra, kelanjutan dari vas deferens, berfungsi untuk
menyalurkan sperma keluar dan merupakan saluran urine dari kandung kemih menuju
ke luar.
c. Penis
Merupakan alat kelamin luar, berfungsi untuk alat kopulasi,
yaitu untuk memasukkan sperma ke dalam saluran reproduksi pada wanita.
d. Kelenjar yang terdapat pada pria
1) Vesika seminalis
Kelenjar ini menghasilkan cairan yang pekat berwarna kuning,
mengandung makanan yang merupakan sumber energi untuk pergerakan sperma.
2) Kelenjar prostat
Merupakan kelenjar penghasil semen terbesar, bersifat encer dan
berwarna putih, berisi makanan untuk sperma.
3) Kelenjar bulbourethralis
Kelenjar ini terdapat di sepanjang uretra, berfungsi mensekresi
cairan lendir bening yang menetralkan cairan urine yang bersifat asam yang tertinggal
pada uretra.
2. Sistem Reproduksi
Wanita
Organ yang menyusun sistem reproduksi pada wanita terdiri atas:
a. Ovarium (indung telur)
Jumlahnya 1 pasang, terletak di dalam rongga perut, berfungsi
untuk pembentukan sel telur dan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Pembentukan
sel telur terjadi melalui pembentukan folikel. Hormon estrogen berfungsi untuk menimbulkan
tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, di antaranya: payudara membesar,
suara semakin tinggi, kulit semakin halus, panggul membesar dan lain-lain.
b. Saluran reproduksi, terdiri atas:
1) 1 pasang corong infundibulum, berfungsi untuk menangkap sel
telur dari ovarium.
2) 1 pasang tuba falopii atau oviduk, merupakan saluran telur,
berfungsi sebagai tempat terjadinya fertilisasi (pembuahan).
3) Uterus (rahim), berfungsi sebagai tempat perkembangan dan
pertumbuhan janin.
4) Vagina, organ untuk kopulasi dan melahirkan.
5) Alat kelamin luar, umumnya dinamakan vulva, terdiri atas
labia mayora, labia minora dan klitoris. Jika sel telur pada ovarium telah
masak, akan
dilepaskan dari ovarium. Pelepasan telur dari ovarium disebut
ovulasi. Setelah ovulasi sel telur ditangkap oleh infundibulum dan segera
menuju ke saluran fallopi, di saluran inilah terjadi pembuahan. Bila sel telur
telah dibuahi menjadi zigot dan zigot berkembang menjadi embrio yang kemudian menempel
pada dinding rahim melalui plasenta dan
berkembang di dalam rahim. Plasenta dan tali pusat merupakan
penghubung antara embrio dengan ibu, fungsinya untuk menyalurkan makanan dan
oksigen dari ibu ke embrio dan menyalurkan zat sisa dari embrio ke darah ibu. Di
dalam rahim, embrio berada di dalam amnion.
Amnion adalah kantong yang berfungsi untuk melindungi embrio
dari benturan. Amnion berisi cairan yang disebut cairan amnion atau air
ketuban. Bila bayi sudah berumur kira-kira 9 bulan dan siap dilahirkan maka
otot-otot pada rahim berkontraksi secara teratur dan mendorong bayi keluar dari
rahim melalui vagina.
C. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia
1. AIDS
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome), Acquired berarti
diperoleh, Immuno Deficiency berarti
kekebalan yang rapuh dan Syndrom berarti penyakit, sehingga pengidap AIDS mudah
sekali terserang penyakit yang berbahaya.
a. Penyebab AIDS
AIDS disebabkan oleh virus, yang diberi nama HIV (Human Immuno Deficiency
Virus), virus ini menyerang sel darah putih tertentu, dimana sel darah putih
berfungsi sebagai system kekebalan tubuh yaitu menangkal infeksi atau serangan
penyakit terhadap tubuh. Apabila virus HIV bersarang dalam sel darah putih dan
merusak sel darah putih maka tubuh akan menjadi lemah dan mudah terserang
penyakit.
b. Penularan AIDS
Virus HIV dapat berpindah dari seseorang ke orang lain atau
dengan kata
lain penyakit AIDS dapat menular. Penularan AIDS tidak menyebar
melalui udara, atau karena berjabat tangan dengan penderita AIDS juga tidak
menular melalui peralatan makan penderita AIDS. Tetapi virus HIV dapat menular
masuk ke tubuh orang lain melalui transfusi darah (donor darah seseorang yang
terinfeksi HIV) atau melalui alat-alat yang menyebabkan luka, seperti jarum
suntik, jarum infus, dapat juga melalui kontak seksual.
c. Pencegahannya
Sampai sekarang belum ditemukan cara pengobatan yang efektif
pada penderita AIDS, oleh karena itu akan lebih baik bila kita berusaha menghindari
penyakit ini dengan cara mencegah penularan virus HIV, antara lain:
1) Menggunakan jarum suntik yang steril dan jarum yang sekali
pakai lalu dibuang.
2) Memeriksa darah sebelum transfusi darah, sehingga darah dapat
dipastikan tidak terinfeksi virus HIV.
3) Hanya melakukan kontak seksual dengan pasangannya yang sah.
2. Gonorea
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini dapat ditularkan melalui kontak
seksual. Penderita gonorea akan merasakan
sakit pada saat urinasi, kadang-kadang urine mengeluarkan nanah,
jika penderita gonorea tidak diobati dapat merusak saluran reproduksi yaitu saluran
sperma pada pria dan saluran tuba falopi pada wanita sehingga dapat
mengakibatkan kemandulan.
3. Sifilis
Sifilis disebabkan oleh sejenis bakteri Treponema Pallidium, bakteri ini biasa ditularkan melalui
kontak seksual, namun demikian bakteri ini juga dapat ditularkan melalui jalan
lain, misalnya bayi yang dilahirkan dari ibu penderita sifilis. Penyakit ini
akan ditandai dengan adanya luka pada alat kelamin dan jika tidak segera
diobati bakteri dapat merusak sel otak, melumpuhkan tulang atau merusak jantung
dan pembuluh darah.
D. Beberapa Upaya Pencegahan yang Dapat Dilakukan
Karena penyakit tersebut merupakan penyakit yang berbahaya maka
lebih baik mencegah daripada mengobati. Cara pencegahannya antara lain:
1. Memberikan penerangan mengenai bahaya- bahaya penyakit
kelamin dan bagaimana cara pencegahannya.
2. Menghindari hubungan seksual di luar perkawinan.
3. Menjaga kesehatan sistem reproduksi antara lain:
a. Sering mengganti pembalut
pada wanita yang sedang menstruasi.
b. Setelah buang air
kecil selalu membasuh alat kelamin bagi wanita.
Itu dulu yang bisa saya share s’moga bisa bermanfaat……jangan
lupa kunjungi terus masterzul.blogspot.com ya!!!!!!!!!
This post was written by: Fariz Nur Amali
Saya hanyalah anak SMA yang suka dengan BLOG. Jika anda ingin mengcopy artikel di dalam blog saya tolong berikan sumber link hidup. Follow me on Twitter
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Responses to “Sistem Reproduksi pada Manusia”
Post a Comment